Follow Us @soratemplates

2/19/2020

Cukup dan Mencukupi



Riuh gemuruh pejuang angker cukup memecahkan konsentrasiku saat memikirkan tentang butuh dan hanya sekedar ingin. Dialog singkat dengan diri sendiri seketika ikut ambyar  karena kedatangan sang primadona (Baca: krl cikarang) haha!.

Iya ... ya, kenapa terkadang berat membendung gejolak keinginan yang berkobar demi memuaskan lapar mata. Padahal posisi neraca sudah tertata dan siap maraton untuk cash flow kebutuhan. Tapiiii ya kadang begitu ... you know lah perempuan suka tergoda olshop  hihi.

‎Terkadang juga timbul pemikiran walau hanya melintas saja, " Enak ya Dia bisa belanja bla bla ... setiap bulan", lalu buru-buru Istigfar karena membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan menerka nerka seolah tahu seluk beluk hidup orang lain, padahal juga belum memahami diri sendiri sepenuhnya.

Kembali lagi harus terus di ingat dan yang paling utama harus dipraktekan untuk terus memperluas rasa syukur dan meminimalisir mengeluh apalagi julid dengan hidup orang lain hanya karena iri kudu ditinggalin yes.

Allah pasti sudah menakar rezeki setiap hamba dengan berkecukupan dan tidak kurang dari apa yang hamba-Nya butuhkan bukan apa yang hamba-Nya inginkan. Tapi kita sendirilah yang terlalu banyak keinginan menuruti gaya hidup yang seharusnya bisa dikesampingkan atau bisa ditinggalkan tapi dipaksakan harus didapatkan. Sehingga apa yang seharusnya cukup akan kurang. Sah-sah saja punya keinginan tapi pertimbangkan kemampuan atau menabung dahulu sesuai urgensinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar