Follow Us @soratemplates

2/28/2016

Siapa Dia?

Februari 28, 2016 0 Comments

Siapa dia?
Sering mendengar namanya disebut?

Siapa dia?
Mungkin sudah lama atau terlalu lama mengenalnya?

Siapa dia?
Kau anggap saudara, teman, sahabat, atau seseorang yang pernah hanya sekedar menyapa lalu pergi.

Siapa dia?
Pernah merasa sedih, gundah, gulana, galau,  dan bahagia karena dia?

Siapa dia?
Seseorang yang pernah, sekarang, atau nanti kau harapkan tetap tinggal dihatimu?

Siapakah sebenarnya dia?
Seseorang yang membuat jantungmu berdetak kencang?
Salah satu orang yang memacu hormon endorfinmu?
Atau seseorang yang kau harapkan jadi partener hidupmu?
Mungkin juga seseorang yang bisa mengaduk-aduk emosimu? (semen kali di aduk-aduk)

Siapa dia?
Seseorang yang membuatmu meneteskan air mata saat sengaja atau tidak sengaja menyebutkan atau membicarakan seseorang juga yang pernah dihatinya dulu.

Sudahlah, jika memang dia terbaik untukmu Allah  pasti akan menjaga dan menetapkan hatinya kelak padamu.
Jika memang tidak, pasti Allah pasti menggantikannya dengan yang lain :)
Jangan buang waktumu hanya untuk mencemburuinya, belum tentu dia takdir atau jodohmu.
Yang terpenting fokus saja sama Allah, dan berusaha jadi yang terbaik.
Cemburu saja pada mereka yang lebih bisa mendektakan diri dan fokus sama Allah. 

#Selfreminder

2/17/2016

Mengertilah

Februari 17, 2016 0 Comments

Sumber Image : Instagram kata-kata bijak
Mengapa saya buat postingan ini, karena saya sendiri pernah merasa baper dan juga pernah merasa anoyying dengan pertanyaan tersebut. Ya, mungkin ada yang hanya bercanda tapi apakah kita tahu bagaimana kondisi mood seseorang?, mungkin sedang bad mood atau sedang banyak masalah dan itu bisa mempengaruhi respon dari lawan bicara.

Siapa sih yang tidak mau menikah?, termasuk saya. Jika dibilang buru-buru menikah juga tidak, ingin telat menikah juga tidak. Karena rezeki, jodoh, dan maut kan sudah di atur sama sang Maha Kuasa, kita hanya wajib berikhtiar, walaupun sudah berusaha tapi jika belum saatnya mau bilang apa?. Husnudhon (berfikir positif) saja, mungkin Allah memberikan waktu untuk memperbaiki diri, dan memantaskan diri dengan jodoh kita kelak. 

Tapi terkadang lingkungan sekitar seperti keluarga, teman, maupun sahabat sering kali menanyakan hal yang sama, "kapan nikah?" itu yang membuat baper dan kesal. Seharusnya memang tak perlu kesal, aminkan saja dan mohon doa agar segera menyusul menikah. Tapi, saat suana hati sedang tidak enak, dan emosi sulit diajak kompromi rasanya ingin marah-marah, astagfirullah kadang bisikan setan mengiang2 untuk mebalas rasa kesal yang saya rasakan. 

Mohon mengertilah, hargailah bahwa siapaun manusia normal pasti ingin menikah. hargailah proses dan perjuangan orang lain untuk sama seperti orang lain yaitu menikah. Tidak ada salahnya bertanya seperti itu, tapi lihatlah situasi dan kodisinya, tidak maukan hanya gara-gara satu pertanyaan mendapatkan dosa karan amenyakiti atau menyinggung perasaan orang lain dan merusak silaturahmi?,  padahal awalnya mungkin tidak bermaksud seperti itu.

Apapun itu cobalah mengerti dan posisikan diri jika berada di posisi orang tersebut.