Liburan Singkat ke Bandung Part 2
pegipegi.com |
pegipegi.com |
Masyarakat dan budaya tak terpisahkan. Cara kita makan, berpakaian, perilaku, bahkan cara berfikir kita juga bisa dipengaruhi oleh budaya dan adat istiada.
Begitu banyak warisan budaya Indonesia, tapi belum seluruhnya kita ketahui. Misalnya budaya kearifan lokal. Budaya lokal biasanya hanya diketahui oleh penduduk asli karena biasanya diwariskan dari generasi ke generasi melalaui lisan atau sastra lisan. Berbeda dengan budaya atau warisan nusantara yang sudah diakui oleh dunia.
Mungkin bukan karena kurangnya minat generasi generasi muda akan budaya, tapi perlu menyesuaikan dengan minat dan ketertarikannya pada budaya tersebut. Mungkin salah satunyabelum terlalu banyak akses atau media yang menjadi ruh budaya ini masuk ke dalam ranah yang biasa digemari anak zaman sekarang. Salah satunya mengubah cara penyampaian dan pengemasan untuk budaya ini sampai kepada khalayak umum khusunya generasi saat ini.
Pada acara Webinar tanggal 7 Oktober 2022 yang diadakan oleh Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) berkolaborasi dengan Elang Nuswantara membuat karya prosa cerpen Antologi bertema budaya dengan judul "Beri Aku Cerita yang Tak Biasa" yang resmi di launcing pada 21 Agustus 2022 di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta.
Webinar Menerbangkan Adikarya Nuswantara dalam Bingkai Cerita yang Tak
Biasa
Webinar ini menghadirkan dua
Narasumber yang mumpuni dalam bidangnya masing-masing di dunia penulisan, yaitu
Widyanti Yuliandari dan Kirana Kejora.
Fiksi dan Mitos Penulis Fiksi
Widyanti Yuliandari atau biasa akrab di sapa Mb Wid adalah seorang Blogger, Writing Mentor, dan Ketua Umum IIDN. Beliau juga salah satu kontibutor atau penulis di antologi "Beri Aku Cerita yang Tak Biasa". Beliau sebagai blogger non fiksi juga mengalami kesulitan dan butuh effort yang berbeda saat mulai menulis fiksi. Mb Wid menambahkan jangan memberikan label yang terlalu kuat terhadap diri sendiri misalnya hanya bisa menulis fiksi. Hal hal tersebut bisa menutup potensi diri untuk berkembang dan mencoba hal baru.
“Bersedia membuka diri terhadap kemungkinan-kemungkinan baru di luar kebiasaan”. (Widyanti Yuliandari)
Di acara Webinar tersebut beliau menyampaikan tema tentang Fiksi Vs Non Fiksi dan Tips Menulis Fiksi untuk Pemula.
Mitos Tentang Penulis Fiksi
Harus pintar menghayal, tidak. Fiksi bukan berati berhayal. Penulis fiksi tidak harus pintar menghayal, tapi harus pintar riset.
Fiksi harus ditulis oleh orang
berbakat, tidak harus. Seperti hal lain menulis bisa dipelajari dan berproses. Bakat hanya sekian persen selebihnya adalah ketekunan dan tekat untuk disiplin menulis.
Jenis tulisan yang sangat gampang
dibuat. Pada prakteknya tidak ada hal yang mudah, perlu proses, riset, dan tentu
saja jam terbang.
Tips Menulis Fiksi untuk
Pemula
Banyak membaca karya fiksi dari berbagai penulis yang baik. Membaca adalah nyawanya penulis, apalagi penulis fiksi. Penulis fiksi tidak berarti apa yang ditulis sepnuhnya adalah khayalan tapi ada latar belakang, tempat, kisah, dan tokohnya memang ada. Dengan membaca banyak referensi cara mengembangkan cerita, memperkaya diksi, dan tahu seperti apa karya fiksi yang menarik.
Gunakan Setting yang mudah dibayangkan. Saya ingat salah satu pesan Mb Wid sebagai penulis pemula, jika bingung ingin menulis tema apa, mulailah denga menulis hal yang kita tahu, sedang kita pelajari, atau hal-hal yang kita sukai. Jadi jika menulis hal yang sudah kita tahu apalagi menyukainya pasti akan lebih mudah menulisnya. Sesuatu yang akrab dan dekat dengan kita pasti lebih mudah dibayangkan.
Melepaskan Ekspektasi. Apalagi sebagai penulis pemula, menurunkan espektasi sangat diperlukan, jika tidak, bisa mempersulit diri sendiri. Lebih baik memulai dan selesai tanpa menuntut kesempurnaan.
”Lebih baik karya yang selesai, dari pada karya yang sempurna”. (Widyanti Yuliandari)
Gunakan Bantuan Video, Foto, dan Rekaman Suara. Karena ingatan manusia juga terbatas. Suatu saat diperlukan tinggal dibuka dan diolah dan diracik sesuai dengan keperluan dilab atau bank data tersebut. Manfaatnya hasil cerita kita bukan hayalan tapi fiksi berdasarkan data.
Jangan Lupa Melibatkan Allah. Meminta pertolongan Allah untuk meluruskan niat dan menyelesaikan karya.
Selanjutnya adalah materi dari
Narasumber yang kedua yaitu Kirana Kejora. Beliau adalah seorang Writerpreneur,
Pendiri Elang Nuswantara, Produser Film, dan Pengampu Karya “Beri Aku Cerita
yang Tak Biasa”.
Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?
Seperti moto Elang Nuswantara "Menerbangkan Karya, Membuanakan Jiwa Tanpa Ketaksaan". Buk'e memiliki harapan agar Pasukan Elang Nuswantara tidak hanya sekedar menulis fiksi khayalan tapi juga menulis dengan hati, berdasarkan data, dan bisa membawa budaya Nusantara bangkit melalui literasi yang konon dianggap tidak seksi.
"Semua penulis fiksi harus based on data. Novel dan Brown itu keren karena berdasarkan data". (Kirana Kejora)
Beliau menambahkan dahulu para leluhur kita mewariskan budaya tidak hanya sekedarnya atau main-main. Apa ayang dipakai, disampaikan, penuh dengan filosofi dan makna. Seperti contohnya Totopong, kain segi empat yang memiliki empat sudut. Totopong yang artinya kretek (hasrat) yaitu Niat, Lisan, Perilaku, dan Raga.
Tugas Cerpenis atau Novelis untuk mempercantik tulisan. Menjadi tulisan yang bicara, huruf menjadi gambar filmis yang berjalan.
Ada 4 unsur filmis
1. Possible. Masuk akal, punya data karena di riset.
2. Suspend. Mengetarkan. Semua cerita yang bagus mempunyai unsur romance. Romance tidak melulu tentanp perciantaan antara kekasih tetapi bisa drama keluarga, cinta ke Maha Kuasa, dan satir. Satir itu lucu tapi bukan komedi.
3. Surprise. Kejutan.
Di akhir sesi Bu'e kita disuguhkan dengan cuplikaan dua film yang dibuat berdasarkan nover Kirana Kejora yang berjudul "Air Mata Terakhir Bunda" dan "Ayah Menyanyangi Tanpa Akhir". Walaupun hanya cuplikan cukup membuat saya dan pasti peserta lainnya juga merasa merinding dan terharu.
Menjaga Budaya bukan hanya tugas sesorang atau kelompok tertentu, tapi tugas kita semua.
Pada akhir acara Mb Widya dan Bu'e memberikan closing statement yang sungguh membuat saya sampai menitikan air mata karena maknanya yang begitu dalam.
"Cinta sama dengan perjalanan. Mau lewat, singgah, atau menetap. Petarung tangguh akan menakhlukan badai dan menjadikannya sahabat. Pendaki Sejati tidak akan turun gunung sebelum mencapai puncaknya. Penyelam Ulung hanya akan muncul ke permukaan setelah mutiara dalam genggaman dan sebelum ia kehabisan nafas. Menulislah agar lega dan bahagia". (Kirana Kejora)
"Pintu kebaikan itu banyak sekali bisa kita temukan dan kita boleh masuk atau memilih salah satunya. salah satunya. Dengan menulis kita bisa memilih masuk dengan pintu mana saja". (Widyanti Yuliandari)
kemenkes.go.id |
Pengertian Diet
Diet adalah cara mengatur jenis dan jumlah makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dalam rangka menjaga kesehatan, kebutuhan gizi, dan mencegah penyakit. (Kemenkes RI, 2009)
Kebutuhan kalori setiap orang pasti berbeda tergantung usia dan kondisinya. Oleh karena itu menjaga pola makan tidak hanya untuk yang ingin menurunkan berat badan tapi bisa karena ada kondisi khusus yang mengharuskan untuk diet, misalnya karena sakit. Memang pada umumya sakit itu juga karena pola hidup dan makanan yang tidak sehat.
7 Alasan Kenapa Harus Diet
Menjaga Berat Badan yang Sehat dan Normal
Memiliki berat badan yang ideal tentu saja setiap orang mau, tapi tak bisa dipungkiri perlu proses dan kebiasaan yang sehat termasuk asupan makanan serta olahraga yang teratur.
Bukan hal yang mustahil dan bisa dimulai dengan hal yang sederhana yaitu manjaga asupan dan gizi seimbang untuk dikonsumsi. Dengan begitu akan terhindar dari overwight atau obesitas yang dapat menggangu kesehatan.
Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Diabetes merupakan penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula yang disebabkan oleh adanya gangguan pada pankreas dan insulin. Salah satu faktor predominan diabetes adalah berat badan berlebih dan obesitas.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi ketika kadar gula darah melebihi nilai normal akibat resitensi insulin. Obesitas dan riwayat kebiasaan makan kurang sehat adalah dua faktor resiko utama untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Diet dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan ikan yang mengandung omega 3 dan lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung.
Menurunkan Risiko Kanker
Mengkonsumsi makanan tidak sehat dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Mengurangi makanan yang cepat saji, gula rafinasi, dan produk ultraproses lainnya jika dikonsumsi berlebihan bisa memicu berbagai penyakit salah satunya kanker. Oleh karena itu makanan yang sehat dapat mengurangi resikonya.
Meningkatkan Energi
Jika kebutuhan energi kita terpenuhi karena konsumsi makanan sehat dan seimbang akan membantu melancarkan segala aktifitas seharian bukan membuat kita kelelahan karena terlalu banyak konsumsi karbo sehingga berakibat sering mengantuk dan akhirnya malas untuk bergerak.
Menghemat Biaya
Walaupun pada awalnya terasa lebih mahal karena harus memilih produk dan bahan makanan yang sesuai kebutuhan dan gizi seimbang, padahal sebenarnya itu adalah bentuk investasi untuk kesehatan jika dibandingkan jika harus menghabiskan banyak biaya untuk berobat.
Mewariskan Generasi Sehat
Anak-anak atau generasi yang sehat juga diwariskan dari gen orang tuanya. Apa yang dikonsumsi orang tua pasti lebih banyak akan juga dikonsumsi anak-anaknya. Jadi orang tua punya peran penting untuk membangun generasi sehat yang dimula dari dalam rumah.
Mars Squad |
Saya suka menulis sejak SMA, ya walaupun pada saat itu hanya menulis diary ala curhatan anak remaja pada umumnya. Saya bukan tipe orang yang mudah terbuka, sekalipun dengan keluarga dan cenderung menyimpan semuanya sendiri.
Ketika usia dewasa seperti saat ini, saya baru menyadari ternyata aktifitas menulis itu sangat penting. Salah satunya sebagai katarsis yang cocok bagi saya sebagai orang yang cukup tertutup.
Berikut Manfaat dari Aktifitas Menulis
Tempat untuk Menuangkan Emosi
Ada orang yang dengan mudah cerita apa saja kepada orang lain, ada juga yang tidak mudah terbuka dengan orang lain. Bukan tidak percaya, terkadang perlu waktu untuk mengubah kebiasaan yang menyimpan masalah sendiri daripada menceritakannya dengan orang lain. Bisa jadi karena merasa lebih nyaman cukup disimpan sendiri, selama dirasa mampu untuk mencari solusi.
Walaupun dengan menulis tidak langsung menemukan solusi, setidaknya bisa menguraikan atau mengenali emosi itu sendiri. Sehingga bisa mengurangi beban fikiran.
Tempat untuk Meningkatkan Kreatifitas dan Sebagai Media Belajar
Mengapa menulis bisa meningkatkan kreatifitas? Karena seiring dengan proses kita belajar untuk menulis pasti banyak hal yang perlu dipertimbangkan, terutama sudut pandang.
Menyampaikan sudut pandang tentu tidak asal saja agar tidak menyinggung apalagi sampai sara. Oleh karena itu perlu ide dan sekreatif mungkin agar yang disampaikan diterima dengan baik tapi juga menarik untuk dibaca sampai ke inti pembahasannya.
Memperkuat Daya Ingat
Menurut Imam Syafii ilmu itu ibarat binatang buruan sedangkan pena adalah pengikatnya, jadi ikatlah ilmu itu dengan menulis. Maka dengan menulis juga mampu meningkatkan daya ingat.
Meningkatkan Kemampuan Berbahasa
Nyawa penulis adalah membaca ungkapan yang sering saya dengar. Selain meningkatkan kosa kata, meperdalam ilmu dan menulis juga memperluas perngetahuan. Jadi kemampuan bahasa ini juga akan meningkatkan kualitas tulisan.
Media Komunikasi
Sudah pasti ini adalah salah satu manfaat menulis. Beberapa orang tidak pandai berbicara di depan umum tetapi biasanya pandai menggungkapkan perasaan atau pendapatnya melalui tulisan tanpa takut untuk disela atau diinterupsi.
Memotivasi Orang Lain
Kisah yang dituliskan dan diolah menjadi tulisan yang baik biasanya memberikan pelajaran dan hikmah untuk pembacanya. Apalagi bila dikemas dengan tehnik dan kreafitis penulisnya, sehingga tidak hanya menarik tapi juga bermanfaat bagi mata yang melihat dan ilmu yang di dapatkan.
Sebagai Sumber Penghasilan
Salah satu manfaat menulis adalah dapat menghasilkan uang. Tentu saja tidak ujug-ujug ya tapi perlu proses didalamnya. Prosesnya panjang dan perlu kesabaran. Mungkin ada yang prosesnya tidak panjang tapi balik lagi kepada masing-masing yang punya kiat apa untuk mencapai level menulis.
Tulisan Pertamaku yang di Bukukan
Terkadang saya merasa takjub dengan diriku sendiri. Semangat terus belajar, berusah untuk produktif, dan tetap menulis walaupun lebih sering tidak menulisnya. Mau bergabung dengan komunitas dan berusaha untuk aktif di dalamnya.
Saya tidak pernah berfikir untuk menerbitkan karya tulisan lebih cepat dari yang saya duga. Walaupun baru tulisan antologi bertema "Keluarga" setidaknya sudah memberikan keberanian dan banyak ilmu saat prosesnya.
Jika bersungguh-sungguh walaupun pelan pasti Allah peetemukan dengan orang dan lingkungan yang sefrekuensi.
Dan iniah salah satu tulisan saya. Saya tulis bersama 14 penulis lainnya. Jika belum baik setidaknya saya sudah mencoba untuk melawan ego sendiri agar terus berproses dan memilih untuk menulis.